Friday, May 3

Jokowi Buka Suara: Benarkah Mau Rebut Kursi Ketum PDIP dan Golkar?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons dengan santai peryataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang menyebutkan bahwa Jokowi ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP dari Megawati Soekarnoputri. Jokowi kemudian mengejek wartawan dengan pertanyaan mengenai desas-desus bahwa dirinya juga akan menjadi ketua umum partai Golkar. “Bukan Golkar?” sindir Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu (3/4/2024).

Jokowi pun merasa heran karena selalu dikaitkan dengan posisi ketua umum beberapa partai politik. “Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masak semua mau direbutin semua,” celetuk Jokowi dengan nada bercanda.

Ketika ditanya lagi tentang pernyataan Hasto yang menyebut bahwa Jokowi akan merebut posisi Ketua Umum PDIP, Jokowi meminta agar semua pihak tidak terus-menerus mengaitkannya dengan hal tersebut. “Jangan seperti itu, jangan seperti itu,” ujar Jokowi dengan santai.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi pernah menugaskan seorang menteri untuk membujuk Megawati Soekarnoputri agar turun dari jabatan Ketua Umum PDIP sehingga Jokowi bisa mengambil alih posisi tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Hasto dalam acara Bedah Buku “NU, PNI dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972) di Bakoel Kopi, Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa 2 April 2024.

Awalnya, Hasto menyebut bahwa perintah Jokowi kepada menteri untuk membujuk Megawati terjadi beberapa bulan sebelum Pemilu. Jokowi disebut menugaskan seorang menteri yang berpengaruh, untuk bertemu dengan Pakar Otonomi Daerah, Ryaas Rasyid. Ryaas kemudian, menurut Hasto, diminta oleh menteri tersebut untuk membujuk Megawati agar mau melepaskan posisi Ketua Umum PDIP kepada Jokowi.

“Jadi jauh sebelum pemilu, sekitar 5-6 bulan sebelumnya. Ada seorang menteri yang sangat berpengaruh, ada yang berpengaruh. Agar tidak salah, dia ditugaskan untuk bertemu dengan Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi,” ungkap Hasto. “Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi,” tambahnya.

Dengan nada santai dan canda, Jokowi menanggapi rumor-rumor dan spekulasi yang mengelilingi dirinya dalam dunia politik. Meskipun demikian, Jokowi tetap menegaskan bahwa semua pihak sebaiknya tidak terlalu mengaitkan dirinya dengan isu-isu tersebut.